BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang diketahui mahluk hidup adalah segala sesuatu yang bisa bernafas dan bisa bergerak. Makhluk hidup terdiri dari manusia, hewan (air maupun darat) serta tumbuhan. Tidak hanya memiliki kemampuan untuk bernafas, bergerak, makhluk hidup juga mempunyai kemamapuan untuk berkembangbiak yang dalam hal ini tumbuh dan berkembang. Perkembangbiakan adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan individu baru yang sifatnya sama atau menyerupai induknya.
Jika makhluk hidup tidak melakukan perkembangbiakan maka spesies itu akan punah, maka dari itu berkembangbiak sangat diperlukan dalam kehidupan makhluk hidup. Sehingga pada makalah kali ini, kelompok kami akan menguraikan mengenai Perkembangbiakan Makhluk Hidup.
B. Rumusan Masalah
Perumusan
masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup ?
2.
Bagaimana perkembangan dan pertumbuhan manusia ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk memahami maksud dari pertumbuhan dan
perkembangan pada makhluk hidup.
2.
Untuk memahami perkembangan dan pertumbuhan pada
manusia dari dalam rahim hingga setelah lahir.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran yang tidak dapat kembali ke asal (irreversible) yang meliputi pertambahan volume dan pertambahan massa. Pertumbuhan pada makhluk hidup dapat dilihat dari perubahan ukurannya. Oleh karena itu, pertumbuhan dapat dinyatakan dalam ukuran panjang maupun berat. Ciri-ciri pertumbuhan antara lain sebagai berikut :
1.
Terjadi perubahan fisik dan perubahan ukuran.
2.
Terjadi peningkatan jumlah sel.
3.
Terdapat penambahan kuantitatif individu.
4.
Dapat dinyatakan dalam ukuran panjang maupun berat.
5.
Dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.
6.
Bersifat terbatas, pada usia tertentu makhluk hidup
sudah tidak tumbuh lagi.[1]
Perkembangan adalah proses menuju
tercapainya kesempurnaan struktur dan fungsi/kedewasaan. Perkembangan merupakan
perubahan struktur dan fungsi yang bersifat spesifik. Perubahan struktur dan
fungsi tersebut menyebabkan bagian-bagian penyusun tubuh bertambah lengkap,
sempurna, dan kompleks. Adapun ciri-ciri perkembangan antara lain sebagai
berikut.
1.
Terjadi peningkatan kualitatif individu.
2.
Adanya proses kedewasaan.
3.
Tidak dapat dinyatakan dalam ukuran jumlah, panjang
maupun berat.
4.
Bersifat sistematis, progresif dan berkesinambungan.
Artinya proses perkembangan terus terjadi sampai makhluk hidup tersebut mati.[2]
Salah satu ciri makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah pertambahan volume tubuh yang disebabkan oleh bertambahnya volume dan jumlah sel. Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan.[3]
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal.[4]
1.
Faktor Eksternal
a.
Makanan
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energy dalam
proses metabolisme tubuh sehingga kualitas dan kuantitas makanan akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Pada hewan dan manusia
makanan yang dibutuhkan berupa karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan air.
Pada tumbuhan, nutrisi yang dibutuhkan berupa unsur hara dan air.
b.
Suhu
Makhluk hidup memerlukan suhu yang optimum, untuk
menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Misalnya, manusia yang normal suhu
tubuhnya 37’C.
c.
Air dan Kelembapan
Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup.
Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah.
d.
Cahaya
Cahaya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk
fotosintesis. Namaun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan
tumbuhan.
e.
Tanah
Tumbuhan membutuhkan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Nutrisi ini harus tersedia dalam jumlah cukup dan seimbang. Nutrisi diambil
tumbuhan dari dalam tanah dan udara.
2.
Faktor Internal
a.
Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang
diturunkan dari induk. Gen memengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya
bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, dan sebagainya. Gen juga menentukan
kemampuan metabolism makhluk hidup, sehingga memengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
b.
Hormon pada manusia
Hormone dihasilkan oleh
kelenjar endokrin atau kalenjer buntu, yaitu suatu kelenjer yang tidak
mempunyai saluran. Beberapa hormone pertumbuhan pada manusia, antara lain
sebagai berikut.
1)
Hormone Tiroksin, dihasilkan oleh kalenjer
gondok/tiroid.
2)
Hormon pertumbuhan (growth hormon-GH) atau
somatotropin hormone (STH). Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis bagian depan.
Peranan hormon ini adalah memengaruhi kecepatan pertumbuhan seseorang.[5]
Makhluk hidup itu pasti memiliki fase pertumbuhan dan perkembangan dimana fase tersebut di tandai dengan berubahnya bentuk fisik maupun secara psikologis makhluk hidup itu sendiri baik manusia,tumbuhan maupun hewan. Selanjutnya adalah bahwa cara makhluk hidup berkembangbiak juga beraneka ragam khususnya pada tumbuhan dan hewan.
Adapun tujuan utama makhluk hidup itu berkembangbiak adalah untuk memperoleh keturunan. Berikut adalah beberapa cara perkembangbiakan pada hewan yaitu Ovipar (bertelur), vivipar (melahirkan), dan Ovovivipar (bertelur-melahirkan). Sedangkan pada tumbuhan meliputi: perkembangbiakan secara kawin (generatif) ini melalui penyerbukan benang sari dan kepala putik. Perkembangbiakan secara tak kawin (vegetatif) meliputi vegetatif alami (umbi lapis, umbi batang, tunas, rhizoma) dan vegetatif buatan ( setek, cangkok, sambung, okulasi, merunduk, kultur jaringan).
1.
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Tumbuhan yang ditanam
dari biji akan tumbuh dari kecambah kemudian menjadi besar. Pada saat tumbuh,
terjadi pertambahan jumlah dan volume sel sehingga tumbuhan menjadi besar.
Sejalan dengan proses pertumbuhan tubuhnya, tumbuhan juga menjadi dewasa.
Proses ini disebut berkembang. Salah satu ciri perkembangan adalah kemampuannya
untuk berkembang biak yang ditandai oleh keluarnya bunga pada tumbuhan
berbunga. [6]
2.
Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
Organisme bersel
tunggal sangat cepat mencapai kedewasaan. Hanya beberapa jam setelah membelah,
organism tersebut sudah mampu membelah diri kembali. Hewan juga mengalami
proses tumbuh dan berkembang. Semakin tinggi tingkatan hewan, umumnya akan
semakin lama mencapai kedewasaaan. [7]
3.
Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Pertumbuhan
dan perkembangan manusia dimulai sejak penggabungan antara sel sperma dan sel
telur yang membentuk zigot. Zigot merupakan cikal bakal dari individu baru. Pertumbuhan dan
perkembangan berlanjut hingga manusia dewasa dan akan mengalami penuaan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia secara umum terjadi dalam dua
tahap.
Pertumbuhan
dan perkembangan tahap pertama terjadi di dalam rahim. Adapun pertumbuhan dan
perkembangan tahap kedua terjadi di luar rahim. Pertumbuhan adalah
pertambahan ukuran tubuh. Contohnya, bertambahnya berat badan dan tinggi badan.
Adapun perkembangan adalah kegiatan sel-sel dalam membentuk
fungsi-fungsi khusus tubuh.
Pertumbuhan dan
perkembangan pada manusia dimulai sejak dari terbentuknya zigot. Pertumbuhan
berhubungan dengan terjadinya perubahan volume dan jumlah sel, sedangkan
perkembangan berhubungan dengan perubahan sikap dan kebiasaan menuju
kesempurnaan yang dimulai dari balita, remaja, dewasa, dan lanjut usia. [8]
B. Perkembangan dan Pertumbuhan Manusia dari Dalam Rahim Hingga Setelah Lahir.
Pertumbuhan
dan perkembangan pada manusia secara umum terjadi dalam dua tahap.
Pertumbuhan dan perkembangan tahap pertama terjadi di dalam rahim. Adapun
pertumbuhan dan perkembangan tahap kedua terjadi di luar rahim atau setelah lahir.
Pertumbuhan
adalah pertambahan ukuran tubuh. Contohnya, bertambahnya berat badan
dan tinggi badan. Adapun perkembangan adalah kegiatan sel-sel
dalam membentuk fungsi-fungsi khusus tubuh.
1. Pertumbuhan
dan Perkembangan Manusia di dalam Rahim.
Penjelasan dalam bentuk gambar sebagai berikut :
Pertumbuhan
dan perkembangan manusia di dalam rahim dimulai ketika terjadi
penggabungan antara sel sperma dan sel telur. Rahim hanya dimiliki
perempuan. Jadi, pertumbuhan dan perkembangan pertama kali terjadi di
dalam tubuh seorang ibu. Bergabungnya sel sperma dan sel telur akan membentuk zigot. Proses tersebut dinamakan dengan proses pembuahan atau fertilisasi.[9] Setelah
terjadi pembuahan, zigot akan terus membelah dan membentuk embrio. Setelah 120 jam dari
pembelahan, embrio akan menempel di dinding rahim ibu. Proses penempelan
ini disebut implantasi. Embrio
tumbuh menjadi janin dan mulai
mendapatkan makanan dan oksigen. Makanan dan oksigen diperoleh dari ibu.
Masa pertumbuhan
dan perkembangan manusia di dalam rahim disebut juga dengan masa hamil atau kehamilan. Masa kehamilan itu terjadi selama
kurang lebih 38 minggu. Setelah kurang lebih 38 minggu di dalam rahim,
bayi akan lahir ke dunia dan memulai pertumbuhan dan perkembangannya
di luar rahim.
2.
Pertumbuhan
dan Perkembangan Manusia di Luar Rahim
Pertumbuhan dan
perkembangan manusia di luar rahim atau setelah lahir terjadi dalam
beberapa tahap.
Pertumbuhan dan
perkembangan manusia setelah lahir dijabarkan sebagai berikut :
a.
Pertumbuhan
Manusia Masa Bayi dan Balita
Pertumbuhan manusia
di masa bayi dan balita dimulai dari lahir hingga usia 5 tahun. Berat bayi
lahir normal adalah 2,5-3,5 kg. Bayi sudah dapat melakukan fungsi tubuh seperti
pernapasan, pencernaan, dan ekskresi.[10]
Masa bayi ini merupakan masa yang paling sensitif, sebab bayi baru beradaptasi
dengan dunia luar. Hingga usia lima tahun, otak dan kecerdasan akan tumbuh
dengan kecepatan yang luar biasa. Kepekaan indranya juga berkembang sangat
baik. [11]
Berikut ini masa perkembangan
bayi pada umumnya setiap bulannya, yang disajikan dalam bentuk tabel :
USIA
|
PERKEMBANGAN
|
1
bulan
|
Menggerakkan
bagian kepala dari sisi ke sisi
|
Cengkraman tangan yang
kuat dan menatap tangan dan jari jari
|
|
Mengikuti
gerakan dengan mata
|
|
2 bulan
|
Menahan kepala dan
leher saat terlungkup
|
Membuka
dan menutup tangan, pukulan diarahkan tanpa arah
|
|
Mulai bermain dengan
jari dan tersenyum secara responsive
|
|
3
bulan
|
Meraih
dan mengambil objek serta menggenggam objek atau mengisap jari
|
Mulai bisa tertawa dan
bergumam
|
|
4
bulan
|
Mendorong
badan keatas dengan tangan pada posisi telungkup, duduk bertumpu pada lengan
|
Menikmati bermain dan
mungkin menangis ketika dihentikan
|
|
5
bulan
|
Mulai
berguling kesalah satu sisi badan
|
Memindahkan objek dari satu
tangan ke tangan yang lain
|
|
6
bulan
|
Berguling
ke sisi kiri atau kanan dan berceloteh
|
Mengenali wajah orang
terdekat
|
|
7
bulan
|
Mulai
merangkak
|
Merespons ekspresi
emosi orang lain dan celoteh yang lebih kompleks
|
|
8
bulan
|
Duduk
tanpa dibantu dan bertepuk tangan
|
Melihat ketika
dipanggil dan merespons kata yang sudah akrab
|
|
9
bulan
|
Mulai
mencoba naik atau merangkak ketwmpat yang lebih tinggi
|
Takut dengan orang
orang yang asing
|
|
10
bulan
|
Menarik
diri untuk berdiri
|
Menyusun atau
mengurutkan mainan
|
|
Memiliki
bahasa isyarat untuk mengatakan kehendak
|
|
11
bulan
|
Menjelajah menggunakan
perabotan
|
Mulai
bisa memanggil mama dan papa
|
|
12
bulan
|
Berdiri tanpa dibantu
atau bahkan mulai melangkah
|
Mengucapkan
2-3 kata
|
|
Mulai bisa meniru
|
|
18
bulan
|
Mulai
bisa berjalan sendiri
|
Memasuki
usia tiga tahun
|
Mulai bisa
mengungkapkan pikiran. Pengungkapan ini dapat berupa gerakan terhadap suatu
benda. Masa pengungkapan ini merupakan masa bermain.[12]
|
b.
Masa
Kanak-Kanak
Masa kanak kanak
dimulai dari usia 6-12 tahun ditandai dengan masa tenang atau laten. Ia tidak
memperhatikan bentuk tubuhnya yang berbeda dengan saudara atau teman yang
berbeda jenis kelamin. Ia lebih senang bermain dengan teman sebaya. Kemampuan
berpikir, motorik, dan sosialisasinya terus berkembang.[13]
Dalam priode ini,
pertumbuhan fisik maupun mental semakin meningkat dengan beberapa cirri yaitu
gigi susu mulai tanggal dan gigi permanen mulai tumbuh, pertumbuhan jiwanya
relative stabil, daya ingat kuat, mematuhi segala perintah gurunya, mudah
menghafal tetapi juga mudah melupakan, sifat keras kepala mulai berkurang, dan
lebih dapat menerima pengertian karena kemampuan logikanya mulai berkembang. [14]
c.
Masa
Remaja atau Masa Pubertas
Perubahan
fisik manusia paling banyak terjadi pada masa remaja. Masa ini
disebut juga dengan masa pubertas. Masa ini ditandai dengan perubahan
fisik, psikologis (emosi), serta aktifnya alat perkembangbiakan. Perubahan
yang terjadi pada masa pubertas
laki-laki berbeda dengan perempuan.
1)
Pubertas
pada Laki-Laki
Pada masa pubertas
laki-laki akan mengalami perubahan sebagai berikut:
a)
Tumbuhnya
tulang yang menonjol di tengah-tengah leher. Tulang ini disebut jakun.
Tumbuh-nya jakun ini disertai dengan membesarnya suara.
b)
Tumbuhnya rambut-rambut
di beberapa bagian tubuh, antara lain kumis, janggut, rambut
di ketiak, dan rambut di sekitar alat kelamin.
c)
Dada akan
lebih membidang.
Alat perkembangbiakan
laki-laki pun (testis) mulai aktif dalam menghasilkan sperma. Selain itu,
perubahan psikologis yang terjadi adalah mulai tertariknya pada lawan
jenis.
2)
Pubertas
pada Perempuan
Perubahan
fisik perempuan pada saat pubertas akan terlihat lebih jelas
dibandingkan dengan laki-laki. Perubahan yang dialami adalah sebagai
berikut.
a)
Tumbuhnya
payudara.
b)
Pinggul
melebar sehingga bentuk tubuh pun akan terlihat lebih melekuk.
c)
Tumbuhnya
rambut di ketiak dan di sekitar alat kelamin.
Selain ciri-ciri
fisik tersebut, perubahan lain adalah alat perkembangbiakan
perempuan yang mulai berfungsi. Hal itu ditandai dengan menstruasi.
Mens-truasi adalah keluarnya darah dari kelamin wanita. Hal itu disebabkan
oleh terjadinya peluruhan dinding rahim karena tidak terjadi pembuahan
pada sel telur wanita. Hal itu terjadi secara bersiklus. Siklusnya adalah
sekitar 28 hari.
d. Masa Dewasa
Umumnya masa dewasa
dimulai sejak usia 17 tahun. Pada masa ini kondisi hormonal sudah stabiil.
Fisik sudah terbentuk dan relative tidak berubah pada usia berikutnya.
Pertumbuhan tinggi sudah
mulai terhenti seirinng dengan puncak sekresi testosterone pada pria dan
ekstrogen pada wanita. Pada wanita usia 17-35 tahun, siklus menstruasi sudah
mulai stabil dan normal yaitu sekitar 21-35 hari.
Ciri lain dari tahap
perkembangan dewasa adalah daya piker cepat, bersikap kritis, sudah memiliki
pendirian yang tetap, sudah dapat memilih pasangan hidup yang dianggap cocok,
organ reproduksi sudah matang dan sempurna, dan hormone pertumbuhan sudah tidak
dihasilkan lagi.[15]
e. Masa Tua (lanjut
usia)
Pada wanita, masa lanjut
usia dimulai pada usia 35 tahun. Pada
masa ini, pengeroposan tulang lebih cepat dibandingkan pembentukan tulang
(reformasi tulang). Oleh karena itu tulang menjadi semakin rapuh. Jika
pengeroposan tulang terus berlanjut, maka akan terjadi osteoporosis. Pada usia
45-50 tahun, siklus menstruaso pada wanita menjadi tidak teratur kembali,
disebut dengan klimakterium. Jika
oosit sudah habis, seorang wanita akan mengalami menopause (berhenti
menstruasi). [16]
Ciri lain dari masa
lanjut usia adalah daya pikir lambat, terkadang mudah tersinggung, pendirian
dan pemikiran sudah tetap, terkadang berifat kekanak kanakan, rambut putih,
kulit keriput, gigi mulai tanggal dan menjadi ompong, dan mata mulai rabun. [17]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu ciri makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah pertambahan volume tubuh yang disebabkan oleh bertambahnya volume dan jumlah sel. Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia secara umum terjadi dalam dua tahap. Pertumbuhan dan perkembangan tahap pertama terjadi di dalam rahim. Adapun pertumbuhan dan perkembangan tahap kedua terjadi di luar rahim atau setelah lahir. Masa pertumbuhan dan perkembangan manusia di dalam rahim disebut juga dengan masa hamil atau kehamilan. Masa kehamilan itu terjadi selama kurang lebih 38 minggu. Setelah kurang lebih 38 minggu di dalam rahim, bayi akan lahir ke dunia dan memulai pertumbuhan dan perkembangannya di luar rahim. Pertumbuhan dan perkembangan manusia di luar rahim atau setelah lahir terjadi dalam beberapa tahap :
a.
Pertumbuhan
Manusia Masa Bayi dan Balita
b.
Masa
Kanak-Kanak
c.
Masa
Remaja atau Masa Pubertas
d. Masa Dewasa
e. Masa Tua (lanjut
usia)
DAFTAR PUSTAKA
Budi, Siyamto. 2006. Strategi Tepat Anak Pintar IPA. Solo : Putra
Kertonatan.
Kartono,
Bambang. 2008. Seribu Pena Biologi SMP
Kelas VIII. Jakarta : Erlangga.
(Diakses pada: Jumat, 25 Maret 2016
pukul 15.40).
(Diakses pada: Jumat, 25 Maret 2016
pukul 15.40).
[1] Siyamto Budi, Strategi Tepat Anak Pintar IPA, (Putra Kertonatan, 2006),hlm.2
[3] Bambang Kartono, Seribu Pena Biologi
SMP Kelas VIII, (Erlangga, 2008),hlm.1
[4] Siyamto Budi, Strategi Tepat Anak Pintar IPA, (Putra Kertonatan, 2006),hlm.3
[5] Siyamto Budi, Strategi Tepat Anak Pintar IPA, (Putra Kertonatan, 2006),hlm.3
[8] Siyamto Budi, Strategi Tepat Anak Pintar IPA, (Putra Kertonatan, 2006),hlm.6
[9] Bambang Kartono, Seribu Pena Biologi
SMP Kelas VIII, (Erlangga, 2008),hlm.2
[10] Siyamto Budi, Strategi Tepat Anak Pintar IPA, (Putra Kertonatan, 2006),hlm.7
[11] Bambang Kartono, Seribu Pena Biologi
SMP kelas VIII, (Erlangga, 2008),hlm.4
[12] Bambang Kartono, Seribu Pena Biologi
SMP Kelas VIII, (Erlangga, 2008),hlm 4
[13] Ibid., hlm 4
[14] Siyamto Budi, Strategi Tepat Anak Pintar IPA, (Putra Kertonatan, 2006),hlm.7
[15] Siyamto Budi, Strategi Tepat Anak Pintar IPA, (Putra Kertonatan, 2006),hlm.7
[16] Bambang Kartono, Seribu Pena Biologi
SMP Kelas VIII, (Erlangga, 2008),hlm. 5
[17] Siyamto Budi, Buku Pengayaan IPA kelas VIII, (Putra Kertonatan, 2006),hlm 8
No comments:
Post a Comment