Sunday 25 December 2016

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM SASTRA, RUPA DAN LUKIS


https://ngelurukilmu.com


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi pikiran dan naluri, memerlukan adanya wadah untuk menuangkan ekspresinya. Maka dari itu terciptalah seni, yang dikembangkan  dari tangan kreatif manusia, yang dapat kita nikmati keindahannya.
Dalam menuangkan perasaan biasanya seseorang mengekspresikannya dengan suatu tulisan , lukisan maupun seni lainnya yang di dalamnya menyiratkan perasaan pembuatnya untuk dirasakan oleh penikmat seni tersebut. Dalam memahami konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam kesusastraan, Seni Rupa dan Seni Lukis. Maka, kita perlu melakukan pendekatan , dalam artian menukil sedikit tentang apa itu kesusastraan?  Apa itu itu Seni Rupa dan Seni Lukis.
   B.  Rumusan Masalah
            1. Bagaimanakah pendekatan Kesusastraan?
            2. Bagaimanakah pendekatan Seni Rupa ?
            3. Bagaimanakah pendekatan Seni Lukis?
   C. Manfaat Penulisan
            1. Untuk memberi pengetahuan tentang kesusastraan.
            2. Untuk memberi pengetahuan tentang seni rupa.
            3. Untuk memberi pengetahuan tentang seni lukis.


BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pendekatan Kesusastraan
1.      Pengertian Sastra
Sastra merupakan kata serapan dari bahasa sansakerta. Sastra yang berarti “ teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata  “sas” yang berarti “instruksi” atau “ajaran”.[1]
            Di indonesia, karya sastra yang bergaya romantik yang lebih mengutamakan pengorbanan perasaan daripada penalaran , pada umumnya pengarang – pengarang zaman Balai Pustaka (1920-1930) dan Pujangga Baru (1993-1943)`
Jika dibandingkan dengan karya tulis yang lain, sastra memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinilan, keartistikan, serta keindahan dalam isi dan pengucapannya.
2.      Aspek yang Harus ada dalam Sastra
Ada tiga aspek yang harus ada dalam sastra , yaitu ; keindahan, kejujuran, dan kebenaran. Kalau ada sastra yang meengorbankan salah satu aspek ini, maka sastra tersebut di anggap kurang baik.[2]
3.      Jenis-jenis Sastra
Sastra terdiri atas tiga jenis, yaitu puisi, prosa, dan drama.
a.       Puisi
Puisi ialah jenis sastra yang bentuknya dipilih dan ditata dengan cermat hingga mampu mempertajam kesadaran orang akan suatu pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat bunyi, irama dan makna khusus.
b.      Prosa
Prosa adalah jenis tulisan  yang dibedakan dari puisi karena tidak terlalu terikat oleh irama, rima atau kemerduan bunyi. Bahasa prosa dekat dengan bahasa sehari-hari, biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide.. Yang termasuk prosa antara lain; cerpen , novel , essai dan lain sebagainya.
c.       Drama
Drama ialah jenis sastra dalam bentuk puisi atau prosa yang di tampilkan lewat lakon dan dialog.
4.      Ciri Sastra Yang Baik
Dalam memilih karya sastra sebagai bahan bacaan, tentu kita harus mengupayakan yang terbaik. Untuk itu, kita perlu mengetahui setidaknya tiga macam norma yang menjadi cirinya, yaitu norma estetika, sastra dan moral.
a         Norma Estetika
Suatu karya harusnya mampu menghidupkan pemikiran  pembacanya, menuntunnya melihat berbagai kenyataan kehidupan. Karya sastra itu mampu memperlihatkan peristiwa kebudayaan, sosial, atau keagamaan.
b        Norma Sastra
karya sastra itu membekali pembacanya dengan dengan pengetahuan yang mendalam tenntang kemanusiaan serta memperkaya wawasannya mengenai arti kehidupan ini. Selain itu karya tersebut juga senantiasa menarik bila dibaca kapan saja, dan menyuguhkan kesenangan dan kenikmatan.
c         Norma Moral
karya sastra disebut memiliki norma moral apabila menyajikan, mendukung,  dan menghargai nilai-nilai kehidupan yang berlaku.
5.      Hubungan antara Ilmu Budaya Dasar dengan Sastra
Hubungan sastra dan seni budaya dasar adalah hubungan yang sama-sama memiliki objek  yang sama yaitu manusia.mempelajari hubungan antarmanusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam.
6.      Nilai Budaya Dasar Yang dihubungkan Dengan Prosa
Prosa adalah jenis tulisan  yang dibedakan dari puisi karena tidak terlalu terikat oleh irama, rima atau kemerduan bunyi.
a.       Prosa Lama
Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari kebudayaan barat. Bentuk prosa lama antara lain;
1)        Hikayat
2)        Kisah 
3)        Sejarah
4)        Dongeng
b.      Prosa Baru
Prosa baru merupakan karya sastra yang timbul setelah mendapat pengaruh budaya barat. Bentuk prosa baru antara lain;
1)        Roman
2)        Novel
3)        Cerpen
4)        Riwayat
5)        Kritik
6)        Resensi
7)        Esai
c.       Pengertian dan Nilai – nilai dalam prosa fiksi
prosa fiksi adalah prosa yang berupa cerita rekaan atau khayalan pengarangnya. Isi cerita tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta.[3]
Nilaiyang biasanya terkandung dalam prosa fiksi adalah
1)        prosa fiksi memberikan kesenangan
2)        prosa fiksi memberikan informasi
3)        prosa fiksi memberikan warisan kultural
4)        prosa fiksi memberikan keseimbangan wawasan

CONTOH KUTIPAN  PROSA
“Mengapa aku dirujuk kemari? Aku tak punya masalah,” kataku.
Wanita itu tidak beraksi. Hanya memberi isyarat agar aku mencopot sepatu dan duduk di sofa. Kantornya seperti kantor dekter-dokter lain, tapi tanpa bau dan rasa dingin, serta peralatan berbahaya yang biasanya ada.
Ia menungguku untuk bicara lagi. Aku ragu sejenak dan berkata lagi.
“Aku yakin orang datang ke mari dengan masalah besar yang tak terpecahkan. Setiap hari ada saja gadis yang memutuskan pacarnya. Bukan alasan untuk bertemu dokter gila, kan? Memangnya aku psycho?”
“Bukan, aku yang psycho. Tepatnya psychotherapist, pskiater. Kalau tidak keberatan, aku lebih suka disebut begitu daripada dokter gila,” katanya.
“Maaf,” kataku.
“Tidak apa-apa,” katanya  dan menyandar di kursinya. Usianya tidak lebih dari tiga puluh dan dia kelihatann muda untuk ukuran dokter gila, maaf , maksudku psikiater. Piaga dari unuversitas-universitas top di Amerika menghiasi dinding seperti kepala harimau di rumah pemburu. Ya , seorang lagi kaum India Selatan berhasil menaklukkan dunia akademis. Dr. Neeta Iyer, Mahasiswa Terbaik, Vassar Collage.[4]

B.  Pendekatan Seni Rupa
1.      Pengertian dan tujuan seni rupa
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang ditangkap oleh mata dan dirasakan dengan rabaan. Seni rupa juga diartikan sebagai hasil ciptaan kualitas, hasil, ekspresi, atau alam keindahan atau segala hal yang melebihi keasliannya serta klasifikasi objek terhadap terhadap kriteria tertentu yang diciptakan menjadin suatustruktur sehingga dapat dinikmati menggunakan indera mata dan peraba.[5]
2.      Fungsi dan tujuan seni rupa
a.       Fungsi individu
                        Fungsi individu biasanya dikelompokkan dalam dua macam yaitu,
1)      Fungsi individu dalam pemenuhan kebutuhan fisik
2)      Fungsi individu dalam pemenuhan kebutuhan emosional
b.      Fungsi sosial
            Fungsi sosial yang dikelompokan menjadi empat macam
1)      Fungsi sosial seni dibidang rekreasi
2)      Fungsi sosial seni dibidang komunikasi
3)      Fungsi sosial dibidang pendidikan
4)      Fungsi sosial dibidang rohani
3.      Gaya dan corak seni rupa
Gaya dan corak senirupa dikelompokkan menjadi dua yaitu tradisional dan moderen
a.       Corak tradisional. corak tradisional dan modern pada dasarnya memiliki kesamaan. Perkembangan corak senirupa dipengaruhi oleh perkembangan kebudayaan. Pada awal perkembangan senirupa tradisional dikerjakan dengan menggunakan teknik yang masih sederhana pula
        Corak senirupa tradisional dibagi dalam dua kelompok yaitu corak primitif dan corak klasik.
1)   Corak primitif adalah memiliki sifat sederhana dalam hal bentuk dan warnanya
2)   Corak klasik adalah pada masa kerajaan hindu-budha berjaya di wilayah nusantara. Pada masa klasik ini merupakan masa peralhan dari masa seni rupa primitif menjadi senirupa yang bercorak rumit dan ornamental.

b.      Corak moderen memiliki karya seni rupa yang bercorak modern pula
1)      Refresentatif meliputi
a)      Realisme. Senirupa yang penggambarannyasesuai dengan kenyataan hidup.
b)      Naturalisme. Penggambaran alami sesuai dengan keadaan alam.
c)      Romantisme. Aliran yang penggambarannya mengandung cerita, baik binatang maupun manusia
2)      Gaya deformatif
a)      Impresionisme yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek tersebut dilukis.
b)      Ekspresionisme, aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa pada saat melihat objek lukisannya
c)      Surealisme, aliran senirupa yang penggambarannya melebih-lebihkan kenyataan
d)      Kubisme, yaitu aliran senirupa yang penggambarannya berupa bidang segi empat atau bentuk dasar kubus
e)      Futurisme, aliran seni lukis yang berusaha menamoilkan kedinamisan dan berusaha mengutarakan gerak dan khayalan masa yang akan datang
f)       Dadaisme, yaitu aliran seni rupa yang penyajiannya dalam bentuk yang magic, seram dan mengerikan
3)      gaya abstraksionisme
adalah bentuk gaya yang sulit dikenang. Memiliki bentuk yang abstrak atau tifdak beraturan.


C.  Pendekatan Seni Lukis
1.      Pengertian Seni Lukis
Seni lukis adalah seni yang mengapresiasikan pengalaman artistik seorang seniman melalui bidang dua dimensi.
2.      Seni Lukis Menurut Zamannya
a.       Zaman Prasejarah
Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian –bagian penting dari kehidupan mereka. Sebuah lukisan atau gambar pada saat itu biasanya dibuat menggunakan materi yang sederhana seperti arang , kapur ,dan bahan lainnya.
Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang gua adalah menempelkan tangan pada dinding.
b.      Zaman Klasik
Di zaman ini lukisan dimaksudkan semirip mungkin dengan bentuk – bentuk yang ada di alam. Hal inni sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal.
c.       Seni Lukis Zaman Pertengahan
Lukisan pada zaman ini dipergunakan untuk alat propaganda dan religi. Kebanyakan lukisan pada zaman ini lebih berupa simbolisme.[6]
3.      Sejarah Seni Lukis di Indonesia
Secara tingkat perkembangan kesenirupaan , seni lukis di Indonesia meliputi
a.         Seni Lukis Zaman Prasejarah
Dibuat pada dinding gua, ditandai dengan menempelkan tangan  pada dinding gua, lalu disemprotkan dengan  kunyahan daun atau mineral berwarna.
Salah satu contoh terdapat pada gua leang-leang pattakere di maros, Sulawesi Selatan. Ada juga di dinding gua Di Pantai Selatan Irian Jaya (Papua).
b.        Seni lukis zaman Hindu Klasik Indonesia
Lukisan pada umumnya dibuat pada kain memanjang tnpa bingkai dan tampak seperti gulungan. Seperti juga pahatan dinding candi dan juga gambar lontar.
c.         Seni Lukis Islam Indonesia
Dalam hal ini toleransi islam mendukung proses kesinambungan tradisi seni rupa sebelumnya, tetapi dengan nafas baru, seperti hiasan dengan motif spilasi binatang dan manusia dipadukan dengan huruf  Arab, baik dalam penerapan elemen estetis pada mesjid, penggarapan seni kriya, lukisan atau kaligrafi.
Adapun pembuatan patung, dibuat demikian tersamar sehinnga seolah-olah gambar ini hanya berupa hiasan dedaunan atau flora.
d.        Seni Lukis Indonesia Baru
Perkembangan karya seni lukis indonesia dipengaruhi kuat oleh kekuatan sejarah hidup. Seni lukis indonesia baru berkembang setelah masa seni lukis Islam. Dan seni lukis pada masa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan perkembangan seni rupa Indonesia dimana tokohnya seperti Raden Saleh, Affandi, Basuki Abdulah.[7]
4.      Aliran Seni Lukis
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari senirupa. Senilukis yaitu seni yang mengapresiasikan kreatifitas seorang seniman melalui bidang dua dimensi, seperti kanvas, kertas, papan dan lain-lain.Seni lukis memiliki beragam aliran yang semakin hari semakin berkembang. Seni lukis biasanya di kelompokan menjadi 12 yaitu:
a.         Aliran realisme
Aliran Realisme yaitu aliran yang menampilkan karya lukis apa adanya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari.
b.        Aliran Surealisme,
 Aliran Surealisme yaitu aliran yang erat kaitannya dengan dunia fantasi, seolah – olah kita melukis dalam dunia mimpi.
c.         Aliran romantisme,
 Aliran Romantisme adalah aliran yang berusaha menampilkan suatu lukisan dengan fantastic dan indah.
d.        Aliran Naturalisme,
Aliran Naturalisme adalah aliran yang berusaha menampilkan suatu objek lukisan secara alami. Aliran naturalism ini memang mirip dengan realisme bedanyanaturalismememilikisuatutambahan agar menjadilebihindah.
e.         Aliran Impresionisme,
Aliran Impresionisme adalah seni yang berusaha menampilkan kesan yang ditangkap objek.
f.          Aliran Ekspresionisme,
Aliran Ekspresionisme adalah suatu aliran yang memberikan kebebasan distorsi bentuk dan warna untuk melahirkan emosi ataupun menyatakan sensasi dari dalam.
g.        Aliran Abstraksionisme,
 Aliran Abstraksionisme adalah aliran yang menggunakan  warna dan bentuk dalam cara non-representasional. Aliran ini dibedakan menjadi 2 yaitu abstrak kubistis dan non-figuratif.
h.        Aliran Kubisme,
Aliran Kubisme adalah aliran yang memiliki bentuk-bentuk geometri seperti segitiga, segiempat, lingkaran, silinder, bola, kerucut, kubusdankotak-kotak.
i.          Aliran Dadaisme
 Adalah aliran yang  menyajikan karya artistik dari bentuk yang seram, magic, terkadang mengesankan.
j.           Aliran Futurisme
Aliran Futurisme adalah aliran yang menggambarkan objek lukisan yang terlihat seperti bergerak.
k.         Aliran Fauvisme,
Aliran Fauvisme adalah aliran yang memberikan  kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya.
l.           Aliran Klasikisme,
Aliran Klasikisme adalah aliran yang menampilkan gambar secara klasik, serta memiliki karakter dan cirita rsendiri. Aliran ini biasanya mengacu pada Yunani dan Romawi.[8]

BAB III
PENUTUP
 Kesimpulan
Sastra terdiri atas tiga jenis, yaitu puisi, prosa, dan drama.
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk  karya seni dengan  media yang ditangkap oleh mata dan dirasakan dengan rabaan.
Seni lukis me rupakan salah satu cabang dari senirupa. Seni lukis yaitu seni yang mengapresiasikan kreatifitas seorang seniman melalui bidang duadimensi, sepertikanvas, kertas, papandll
Ilmu budaya Dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar kebudayaan, serta pengetahuan umum tentang konsep yang dikebangkan untuk mengkaji kehidupan manusia.Hubungan Ilmu budaya dasar dengan Kesusastraan sangat penting, karena Ilmu budaya dasar meliputi dalam hal bahasa. Bahasa erat kaitannya dengan dengan kegiatan manusia sehari – hari. Dengan bahasa, manusia bisa berkomunikasi satu sama lain, dan dengan adanya bahasa, manusia bisa bercerita pengalaman hidupnya yang dituturkan  melalui lisan ataupun tulisan . hal inilah yang berpengaruh terhadap Adanya hubungan antara sastra dengan Ilmu Budaya Dasar.

DAFTAR PUSTAKA
Sugono Dendy. 2011. Buku praktis Bahasa Indonesia Jilid I,Rawamangun, Jakarta Timur: Kemendikbud.
Mawardi. 2000. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmubudaya Dasar(IAD-ISD-IDB).Bandung:Pustaka Setia,2000.
Baghat Chetan, penerjemah, marcalais Fransisca; penyunting, Ade Kumalasari. 2013 . ” 2 States The Story of My Marriage “  Yogyakarta: Bentang Pustaka.
http://www.bilvapedia.com/2013/08/sejarah-seni-lukis-indonesia_3602.html



[2]Dendy Sugono, Buku praktis Bahasa Indonesia Jilid I,Rawamangun, Jakarta Timur, Kemendikbud,2011.
[3]www.temukanpengertian.com/2015/09/pengertian-prosa-fiksi.html,diakses pada tanggal 14 september 2016          
[4]Chetan Baghat ; penerjemah, marcalais Fransisca; penyunting, Ade Kumalasari,” 2 States The Story of My Marriage “ Yogyakarta: Bentang Pustaka, 2013, hlm.1-2
[6]https://id.m.wikipedia.org/wiki/Seni_lukis, diakses pada tanggal 15 September 2016
[7]http://www.bilvapedia.com/2013/08/sejarah-seni-lukis-indonesia_3602.html, diakses pada tanggal 15 September 2016
[8]http://www.bantubelajar.com/2015/01/macam-aliran-seni-lukis-ciri-dan-tokoh.html, diakses pada tanggal 15 September 2015

No comments:

Post a Comment