BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi pikiran dan naluri, memerlukan adanya wadah untuk menuangkan ekspresinya. Maka dari itu terciptalah seni, yang dikembangkan dari tangan kreatif manusia, yang dapat kita nikmati keindahannya.
Dalam menuangkan perasaan biasanya seseorang mengekspresikannya dengan suatu tulisan , lukisan maupun seni lainnya yang di dalamnya menyiratkan perasaan pembuatnya untuk dirasakan oleh penikmat seni tersebut. Dalam memahami konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam kesusastraan, Seni Rupa dan Seni Lukis. Maka, kita perlu melakukan pendekatan , dalam artian menukil sedikit tentang apa itu kesusastraan? Apa itu itu Seni Rupa dan Seni Lukis.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah pendekatan Kesusastraan?
2.
Bagaimanakah pendekatan Seni Rupa ?
3.
Bagaimanakah pendekatan Seni Lukis?
C. Manfaat Penulisan
1.
Untuk memberi pengetahuan tentang kesusastraan.
2.
Untuk memberi pengetahuan tentang seni rupa.
3.
Untuk memberi pengetahuan tentang seni lukis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendekatan Kesusastraan
1.
Pengertian Sastra
Sastra merupakan kata serapan dari bahasa sansakerta. Sastra yang berarti “ teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata “sas” yang berarti “instruksi” atau “ajaran”.[1]
Di indonesia, karya sastra yang bergaya romantik yang lebih mengutamakan pengorbanan perasaan daripada penalaran , pada umumnya pengarang – pengarang zaman Balai Pustaka (1920-1930) dan Pujangga Baru (1993-1943)`
Jika dibandingkan dengan karya tulis yang lain, sastra memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinilan, keartistikan, serta keindahan dalam isi dan pengucapannya.
2.
Aspek yang Harus ada dalam Sastra
Ada tiga aspek yang harus ada dalam sastra , yaitu ; keindahan,
kejujuran, dan kebenaran. Kalau ada sastra yang meengorbankan salah satu
aspek ini, maka sastra tersebut di anggap kurang baik.[2]
3.
Jenis-jenis Sastra
Sastra terdiri atas tiga jenis, yaitu puisi, prosa, dan drama.
a. Puisi
Puisi ialah jenis sastra yang bentuknya dipilih dan ditata dengan cermat
hingga mampu mempertajam kesadaran orang akan suatu pengalaman dan
membangkitkan tanggapan khusus lewat bunyi, irama dan makna khusus.
b.
Prosa
Prosa adalah jenis tulisan yang
dibedakan dari puisi karena tidak terlalu terikat oleh irama, rima atau
kemerduan bunyi. Bahasa prosa dekat dengan bahasa sehari-hari, biasanya digunakan
untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide.. Yang termasuk prosa antara lain;
cerpen , novel , essai dan lain sebagainya.
c.
Drama
Drama ialah jenis sastra dalam bentuk puisi atau prosa yang di tampilkan
lewat lakon dan dialog.
4.
Ciri Sastra Yang Baik
Dalam memilih karya sastra sebagai bahan bacaan, tentu kita harus
mengupayakan yang terbaik. Untuk itu, kita perlu mengetahui setidaknya tiga
macam norma yang menjadi cirinya, yaitu norma estetika, sastra dan moral.
a
Norma Estetika
Suatu karya harusnya mampu menghidupkan pemikiran pembacanya, menuntunnya melihat berbagai kenyataan
kehidupan. Karya sastra itu mampu memperlihatkan peristiwa kebudayaan, sosial,
atau keagamaan.
b
Norma Sastra
karya sastra itu membekali pembacanya dengan dengan pengetahuan yang mendalam
tenntang kemanusiaan serta memperkaya wawasannya mengenai arti kehidupan ini.
Selain itu karya tersebut juga senantiasa menarik bila dibaca kapan saja, dan
menyuguhkan kesenangan dan kenikmatan.
c
Norma Moral
karya sastra disebut memiliki norma moral apabila menyajikan,
mendukung, dan menghargai nilai-nilai
kehidupan yang berlaku.
5.
Hubungan antara Ilmu Budaya Dasar dengan Sastra
Hubungan sastra dan seni budaya dasar adalah hubungan yang sama-sama
memiliki objek yang sama yaitu
manusia.mempelajari hubungan antarmanusia melalui suatu komunikasi yang
beraneka ragam.
6.
Nilai Budaya Dasar Yang dihubungkan Dengan Prosa
Prosa adalah jenis tulisan yang
dibedakan dari puisi karena tidak terlalu terikat oleh irama, rima atau
kemerduan bunyi.
a.
Prosa Lama
Prosa lama merupakan
karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari kebudayaan barat. Bentuk prosa
lama antara lain;
1)
Hikayat
2)
Kisah
3)
Sejarah
4)
Dongeng
b.
Prosa Baru
Prosa
baru merupakan karya sastra yang timbul setelah mendapat pengaruh budaya barat.
Bentuk prosa baru antara lain;
1)
Roman
2)
Novel
3)
Cerpen
4)
Riwayat
5)
Kritik
6)
Resensi
7)
Esai
c.
Pengertian dan Nilai – nilai dalam prosa fiksi
prosa
fiksi adalah prosa yang berupa cerita rekaan atau khayalan pengarangnya. Isi
cerita tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta.[3]
Nilaiyang biasanya terkandung dalam prosa fiksi adalah
1)
prosa fiksi memberikan kesenangan
2)
prosa fiksi memberikan informasi
3)
prosa fiksi memberikan warisan kultural
4)
prosa fiksi memberikan keseimbangan wawasan
CONTOH KUTIPAN PROSA
“Mengapa aku dirujuk kemari? Aku tak punya masalah,” kataku.
Wanita itu tidak beraksi. Hanya memberi isyarat agar aku mencopot sepatu
dan duduk di sofa. Kantornya seperti kantor dekter-dokter lain, tapi tanpa bau
dan rasa dingin, serta peralatan berbahaya yang biasanya ada.
Ia menungguku untuk bicara lagi. Aku ragu sejenak dan berkata lagi.
“Aku yakin orang datang ke mari dengan masalah besar yang tak terpecahkan.
Setiap hari ada saja gadis yang memutuskan pacarnya. Bukan alasan untuk bertemu
dokter gila, kan? Memangnya aku psycho?”
“Bukan, aku yang psycho. Tepatnya psychotherapist, pskiater. Kalau tidak
keberatan, aku lebih suka disebut begitu daripada dokter gila,” katanya.
“Maaf,” kataku.
“Tidak apa-apa,” katanya dan
menyandar di kursinya. Usianya tidak lebih dari tiga puluh dan dia kelihatann
muda untuk ukuran dokter gila, maaf , maksudku psikiater. Piaga dari
unuversitas-universitas top di Amerika menghiasi dinding seperti kepala harimau
di rumah pemburu. Ya , seorang lagi kaum India Selatan berhasil menaklukkan
dunia akademis. Dr. Neeta Iyer, Mahasiswa Terbaik, Vassar Collage.[4]
B.
Pendekatan Seni Rupa
1. Pengertian dan tujuan seni rupa
Seni
rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang ditangkap
oleh mata dan dirasakan dengan rabaan. Seni rupa juga diartikan sebagai hasil
ciptaan kualitas, hasil, ekspresi, atau alam keindahan atau segala hal yang
melebihi keasliannya serta klasifikasi objek terhadap terhadap kriteria
tertentu yang diciptakan menjadin suatustruktur sehingga dapat dinikmati
menggunakan indera mata dan peraba.[5]
2. Fungsi dan tujuan seni rupa
a.
Fungsi individu
Fungsi individu biasanya dikelompokkan dalam
dua macam yaitu,
1)
Fungsi
individu dalam pemenuhan kebutuhan fisik
2)
Fungsi
individu dalam pemenuhan kebutuhan emosional
b.
Fungsi sosial
Fungsi
sosial yang dikelompokan menjadi empat macam
1)
Fungsi
sosial seni dibidang rekreasi
2)
Fungsi
sosial seni dibidang komunikasi
3)
Fungsi
sosial dibidang pendidikan
4)
Fungsi
sosial dibidang rohani
3.
Gaya
dan corak seni rupa
Gaya dan corak senirupa dikelompokkan menjadi dua
yaitu tradisional dan moderen
a.
Corak
tradisional. corak tradisional dan
modern pada dasarnya memiliki kesamaan. Perkembangan corak senirupa dipengaruhi
oleh perkembangan kebudayaan. Pada awal perkembangan senirupa tradisional dikerjakan
dengan menggunakan teknik yang masih sederhana pula
Corak senirupa tradisional dibagi dalam dua kelompok yaitu corak
primitif dan corak klasik.
1) Corak primitif adalah memiliki sifat sederhana
dalam hal bentuk dan warnanya
2)
Corak
klasik adalah pada masa kerajaan hindu-budha berjaya di wilayah nusantara. Pada
masa klasik ini merupakan masa peralhan dari masa seni rupa primitif menjadi
senirupa yang bercorak rumit dan ornamental.
b.
Corak
moderen memiliki karya seni rupa yang bercorak modern pula
1)
Refresentatif
meliputi
a)
Realisme.
Senirupa yang penggambarannyasesuai dengan kenyataan hidup.
b)
Naturalisme.
Penggambaran alami sesuai dengan keadaan alam.
c)
Romantisme.
Aliran yang penggambarannya mengandung cerita, baik binatang maupun manusia
2)
Gaya deformatif
a)
Impresionisme
yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek
tersebut dilukis.
b)
Ekspresionisme,
aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa pada saat
melihat objek lukisannya
c)
Surealisme,
aliran senirupa yang penggambarannya melebih-lebihkan kenyataan
d)
Kubisme,
yaitu aliran senirupa yang penggambarannya berupa bidang segi empat atau bentuk
dasar kubus
e)
Futurisme,
aliran seni lukis yang berusaha menamoilkan kedinamisan dan berusaha
mengutarakan gerak dan khayalan masa yang akan datang
f)
Dadaisme,
yaitu aliran seni rupa yang penyajiannya dalam bentuk yang magic, seram dan
mengerikan
3)
gaya
abstraksionisme
adalah
bentuk gaya yang sulit dikenang. Memiliki bentuk yang abstrak atau tifdak beraturan.
C. Pendekatan Seni Lukis
1.
Pengertian Seni Lukis
Seni lukis adalah seni yang mengapresiasikan pengalaman artistik seorang
seniman melalui bidang dua dimensi.
2.
Seni Lukis Menurut Zamannya
a.
Zaman Prasejarah
Peninggalan-peninggalan
prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang
manusia telah membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian
–bagian penting dari kehidupan mereka. Sebuah lukisan atau gambar pada saat itu
biasanya dibuat menggunakan materi yang sederhana seperti arang , kapur ,dan
bahan lainnya.
Salah satu teknik
terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang gua adalah menempelkan tangan
pada dinding.
b.
Zaman Klasik
Di
zaman ini lukisan dimaksudkan semirip mungkin dengan bentuk – bentuk yang ada
di alam. Hal inni sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya
kesadaran bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata
dalam banyak hal.
c.
Seni Lukis Zaman Pertengahan
Lukisan
pada zaman ini dipergunakan untuk alat propaganda dan religi. Kebanyakan
lukisan pada zaman ini lebih berupa simbolisme.[6]
3.
Sejarah Seni Lukis di Indonesia
Secara tingkat perkembangan kesenirupaan , seni lukis di Indonesia
meliputi
a.
Seni Lukis Zaman Prasejarah
Dibuat pada dinding gua,
ditandai dengan menempelkan tangan pada dinding gua, lalu disemprotkan dengan kunyahan daun
atau mineral berwarna.
Salah
satu contoh terdapat pada gua leang-leang pattakere di maros, Sulawesi Selatan.
Ada juga di dinding gua Di Pantai Selatan Irian Jaya (Papua).
b.
Seni lukis zaman Hindu Klasik Indonesia
Lukisan pada umumnya
dibuat pada kain memanjang tnpa bingkai dan tampak seperti gulungan. Seperti
juga pahatan dinding candi dan juga gambar lontar.
c.
Seni Lukis Islam Indonesia
Dalam hal ini toleransi
islam mendukung proses kesinambungan tradisi seni rupa sebelumnya, tetapi
dengan nafas baru, seperti hiasan dengan motif spilasi binatang dan manusia
dipadukan dengan huruf Arab, baik dalam penerapan elemen estetis pada
mesjid, penggarapan seni kriya, lukisan atau kaligrafi.
Adapun pembuatan patung,
dibuat demikian tersamar sehinnga seolah-olah gambar ini hanya berupa hiasan
dedaunan atau flora.
d.
Seni Lukis Indonesia Baru
Perkembangan karya seni
lukis indonesia dipengaruhi kuat oleh kekuatan sejarah hidup. Seni lukis
indonesia baru berkembang setelah masa seni lukis Islam. Dan seni lukis pada
masa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring
dengan perkembangan seni rupa Indonesia dimana tokohnya seperti Raden Saleh,
Affandi, Basuki Abdulah.[7]
4.
Aliran Seni Lukis
Seni lukis merupakan
salah satu cabang dari senirupa.
Senilukis yaitu seni
yang mengapresiasikan kreatifitas seorang seniman melalui bidang dua dimensi, seperti kanvas, kertas, papan dan
lain-lain.Seni lukis memiliki
beragam aliran yang semakin hari semakin berkembang. Seni lukis biasanya di kelompokan menjadi 12 yaitu:
a.
Aliran realisme
Aliran Realisme yaitu aliran yang menampilkan karya
lukis apa adanya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari.
b.
Aliran Surealisme,
Aliran Surealisme yaitu
aliran yang erat kaitannya dengan dunia fantasi, seolah – olah kita melukis dalam
dunia mimpi.
c.
Aliran romantisme,
Aliran Romantisme adalah
aliran yang berusaha menampilkan suatu lukisan dengan fantastic dan indah.
d.
Aliran Naturalisme,
Aliran Naturalisme adalah aliran yang berusaha menampilkan
suatu objek lukisan secara alami. Aliran naturalism ini memang mirip dengan
realisme bedanyanaturalismememilikisuatutambahan agar menjadilebihindah.
e.
Aliran Impresionisme,
Aliran Impresionisme adalah seni yang berusaha menampilkan
kesan yang ditangkap objek.
f.
Aliran Ekspresionisme,
Aliran Ekspresionisme adalah suatu aliran yang
memberikan kebebasan distorsi bentuk dan warna untuk melahirkan emosi ataupun menyatakan
sensasi dari dalam.
g.
Aliran Abstraksionisme,
Aliran Abstraksionisme
adalah aliran yang menggunakan warna dan bentuk dalam cara
non-representasional. Aliran ini dibedakan menjadi 2 yaitu abstrak kubistis dan
non-figuratif.
h.
Aliran Kubisme,
Aliran Kubisme adalah aliran yang
memiliki bentuk-bentuk geometri seperti segitiga, segiempat, lingkaran,
silinder, bola, kerucut, kubusdankotak-kotak.
i.
Aliran Dadaisme
Adalah
aliran yang menyajikan karya artistik dari bentuk yang
seram, magic, terkadang mengesankan.
j.
Aliran Futurisme
Aliran Futurisme adalah aliran yang
menggambarkan objek lukisan yang terlihat seperti bergerak.
k.
Aliran
Fauvisme,
Aliran Fauvisme adalah aliran
yang memberikan kebebasan
berekspresi, sehingga banyak objek
lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya.
l.
Aliran
Klasikisme,
Aliran Klasikisme adalah aliran
yang menampilkan gambar secara klasik,
serta memiliki karakter dan cirita rsendiri. Aliran ini
biasanya mengacu pada Yunani dan Romawi.[8]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sastra terdiri atas tiga jenis, yaitu puisi, prosa, dan drama.
Seni
rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang ditangkap oleh mata dan dirasakan
dengan rabaan.
Seni lukis me
rupakan salah satu cabang
dari senirupa. Seni lukis yaitu seni yang mengapresiasikan
kreatifitas seorang seniman melalui bidang duadimensi, sepertikanvas,
kertas, papandll
Ilmu budaya Dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar kebudayaan,
serta pengetahuan umum tentang konsep yang dikebangkan untuk mengkaji kehidupan
manusia.Hubungan Ilmu budaya dasar dengan Kesusastraan sangat penting, karena
Ilmu budaya dasar meliputi dalam hal bahasa. Bahasa erat kaitannya dengan
dengan kegiatan manusia sehari – hari. Dengan bahasa, manusia bisa
berkomunikasi satu sama lain, dan dengan adanya bahasa, manusia bisa bercerita
pengalaman hidupnya yang dituturkan
melalui lisan ataupun tulisan . hal inilah yang berpengaruh terhadap
Adanya hubungan antara sastra dengan Ilmu Budaya Dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Sugono Dendy. 2011. Buku
praktis Bahasa Indonesia Jilid I,Rawamangun, Jakarta Timur: Kemendikbud.
Mawardi. 2000. Ilmu Alamiah Dasar,
Ilmu Sosial Dasar, Ilmubudaya Dasar(IAD-ISD-IDB).Bandung:Pustaka
Setia,2000.
Baghat Chetan, penerjemah,
marcalais Fransisca; penyunting, Ade Kumalasari. 2013 . ” 2 States The Story
of My Marriage “ Yogyakarta: Bentang
Pustaka.
http://www.bilvapedia.com/2013/08/sejarah-seni-lukis-indonesia_3602.html
[1]http://noviaulignuring.wordpress.com/2014/10/17/hubungan-ilmu-budaya-dasar-dengan-sastra.html, diakses tanggal 09 September 2016
[2]Dendy Sugono, Buku praktis Bahasa Indonesia Jilid
I,Rawamangun, Jakarta Timur, Kemendikbud,2011.
[3]www.temukanpengertian.com/2015/09/pengertian-prosa-fiksi.html,diakses pada tanggal 14 september 2016
[4]Chetan Baghat ; penerjemah, marcalais Fransisca;
penyunting, Ade Kumalasari,” 2 States The
Story of My Marriage “ Yogyakarta: Bentang Pustaka, 2013, hlm.1-2
[5]http://www.artikelsiana.com/2015/08/seni-rupa-pengertian-seni-rupa-unsur.html, diakses pada tanggal 14 September 2016
[6]https://id.m.wikipedia.org/wiki/Seni_lukis, diakses
pada tanggal 15 September 2016
[7]http://www.bilvapedia.com/2013/08/sejarah-seni-lukis-indonesia_3602.html,
diakses pada tanggal 15 September 2016
[8]http://www.bantubelajar.com/2015/01/macam-aliran-seni-lukis-ciri-dan-tokoh.html, diakses pada tanggal 15 September 2015
No comments:
Post a Comment